Revitalisasi TPA Gunakan Geomembrane atau Geosynthetic Clay Liner untuk Material Pelapis Kedap Air dan Gas Yang Ramah Lingkungan.
Mengenal apa itu Revitalisasi TPA
Sebagai informasi, kata revitalisasi memiliki arti yaitu suatu cara atau proses yang bertujuan menghidupkan kembali hal-hal yang sangat penting dilakukan untuk mencapai tujuan yang baik.
Sehingga, arti revitalisasi TPA adalah mengembalikan fungsi TPA yang baik dengan berbagai cara yang dilakukan sehingga TPA (Tempat Penambungan Akhir Sampah) dapat dikelola dengan baik dan ramah lingkungan.
Saat ini di Indonesia sendiri, menurut informasi yang bersumber dari Kementerian PUPR, sudah banyak TPA di Indonesia yang mulai di revitalisasi menjadi Sanitary Landfill yang jauh lebih ramah lingkungan. Apa itu Sanitary Landfill, simak penjelasannya berikut.
Mengenal apa itu Sanitary Landfill?
Menurut sumber yang kami kutip dari laman Kementerian PUPR, Landfill biasa juga disebut sanitary landfill atau sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan adalah bangunan yang berupa cekungan pada area yang luas.
Bangunan tersebut berupa cekungan yang dalam dan luas yang berfungsi untuk menumpuk sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga.
Landfill merupakan salah satu jenis sistem pengelolaan sampah terakhir dengan cara ditumpuk dan dipadatkan. Namun untuk menghindari pencemaran air, tanah dan udara diperlukan teknologi geomembrane sebagai lapisan kedap air, untuk menghindari pencemaran lingkungan.
Bagaimana penerapan serta fungsi geomembrane pada Landfill atau TPA tersebut, berikut penjelasan fungsi dari material geomembrane tersebut.
Aplikasi Geomembrane pada TPA
Geomembrane adalah material yang berupa lembaran seperti karpet, dan memiliki beragam jenis berdasarkan tipe bahan untuk pembuatan geomembrane.
Umumnya produsen atau pabrik geomembrane baik lokal maupun import memproduksi jenis geomembrane HDPE dan LDPE. Jenis Geomembrane HDPE sering digunakan untuk berbagai kebutuhan proyek sebagai lapisan kedap air.
Contohnya dalam proyek pelapisan sanitary landfill atau tempat pembuangan akhir (TPA). Bagaimana penerapan serta fungsi geomembrane yang diaplikasikan pada landfill tersebut, simak penjelasan berikut.
Fungsi Geomembrane Pada TPA
Apa saja fungsi geomembrane yang diaplikasikan pada sistem pengelolaan sampah pada Landfill? Berikut manfaat penting material geomembran untuk sanitary landfill.
1. Lapisan Kedap dan Penahan Air Lindi
Penumpukan sampah yang terus menerus pada Landill atau tempat pembuangan akhir sampah dapat menghasilkan air lindi. Di dalam air lindi terdapat berbagai senyawa organik antara lain asam sulfat, hidrokarbon, galat dan tanat.
Kemudian dalam air lindi juga terdapat kandungan anorganik yang terdiri dari kalsium, natrium, nitrogen, kalium, magnesium, dan beragam senyawa logam berat yang berbahaya jika masuk ke dalam tanah sehingga bisa mencemari lingkungan.
Pencemaran air dan tanah akibat air lindi tersebut dapat dihindari dengan pemasangan geomembrane pada lapisan dasar dan dinding landfill. Untuk pemilihan dan pemasangan geomembrane pada TPA diperlukan spesifikasi geomembrane yang tepat.
2. Penutup Sampah dan Penahan Biogas
Selain sebagai pelapis kedap air pada dasar dan dinding landfill, geomembrane juga dapat diaplikasikan untuk penutup tumpukan sampah pada landfill. Sebelum dilakukan penutupan, tumpukan sampah tersebut dipadatkan terlebih dahulu dengan alat berat.
Kemudian barulah Landfill ditutup geomembrane untuk menahan biogas agar tidak mencemari udara. Penutupan sampah pada landfill sekaligus berfungsi untuk mempercepat pembusukan sampah, sehingga dapat dilakukan revilitasi atau penghijauan kembali pada bekas timbunan sampah pada landfill tersebut.
Sebagai informasi, kami CV. Mutu Utama Geoteknik merupakan supplier Geomembrane untuk produk lokal dan import dengan kualitas dan harga terbaik. Kami melayani konsultasi, penjualan, jasa pengiriman dan jasa pemasangan geomembrane yang menjangkau seluruh Indonesia.
Untuk informasi selengkapnya Anda bisa mengunjungi Tim Marketing Engineer kami melalui halaman kontak kami. Terima kasih.