Pemecah gelombang ambang rendah menggunakan Geobag yang efektif untuk mengurangi kerusakan pantai akibat abrasi yang disebatkan oleh arus laut, seperti apa sih penerapannya simak penjelasan berikut.
PEGAR adalah singakatan dari Pemecah Gelombang Ambang Rendah, yang menggunakan material Geobag dan rangka bambu untuk membuat pemecah ombak di pesisir. Teknologi PEGAR kini banyak digunakan untuk mengatasi permasalahan erosi pantai atau pengendalian abrasi, terutama pesisir yang rawan terjadinya abrasi.
Sebelum lebih jauh, yuk kita cari tahu apa itu Geobag dan seperti apa penerapannya pada teknologi PEGAR untuk memecah ombak, simak selengkapnya di sini.
Mengenal apa itu Geobag?
Geobag atau yang juga sering disebut dengan karung Geotextile adalah material yang berbentuk karung, dan dibuat dari bahan salah satu jenis geosintetik yaitu Geotextile Non Woven atau Woven. Ukuran goebag standar yaitu memiliki panjang 2,45m dan lebar 1,45m dengan volume isian kurang lebih 1,4m³.
Fungsi Geobag atau Karung geotextile yang sudah diisi dengan material tanah, pasir atau kerikil digunakan untuk membuat tanggul sementara atau permanen. Tanggul yang terbuat dari karung geotextile digunakan untuk berbagai fungsi sesuai kebutuhan misalnya, penangangan banjir, tanah longsor dan pemeceha gelombang.
Teknologi Pemecah Gelombang
Permasalahan abrasi atau erosi pantai disebabkan oleh pasang surut dan gelombang air laut yang terus menerus akan perlahan merusak daratan pantai.
Dari permasalahan tersebut dibutuhkan solusi dengan teknologi PEGAR atau pemecah gelombang laut ambang rendah. PEGAR dipasang dibeberapa titik atau ruas pantai yang rawan terjadi abrasi. Fungsi PEGAR yang dipasang dipinggir laut yaitu untuk memecah datangnya ombak, sehingga kekuatan ombak hingga sampai ke garis pantai semakin mengecil.
Dengan mengecilnya ombak yang datang, tentu abrasi atau erosi pantai bisa diminimalisasi. Sehingga pantai yang rawan abrasi masih tetap bisa terjaga dari kerusakan.
Cara Pembuatan PEGAR
Dikutip dari Litbang Kementerian PUPR, untuk membuat PEGAR dibutuhkan beberapa material seperti Geobag, bambu yang berfungsi sebagai tiang dan rangka PEGAR, berikut penjelasannnya.
- Untuk membuat PEGAR dibutuhkan Geobag atau karung geotextile dengan ukuran yang sudah sesuai perencanaan.
- Bangunan PEGAR yang terbuat dari Geobag dan rangka bambu harus disusun pada lokasi yang rawan terjadi abrasi.
- Pembuatan PEGAR menggunakan bahan bambu yang berfungsi tiang. Kemudian geobag yang sudah terisi material ditumpuk ditengah-tengah bambu. Ukuran Geobag antara 0,4 x 0,6 x 0,8 m, kemudian ketinggannya harus diatur dengan tinggi puncak struktur di atas muka air rata rata (MSL) dan di bawah muka air tertinggi (HWL).
- Puncak struktur PEGAR muncul ke permukaan saat air rendah atau surut, namun tenggelam saat air laut pasang.
Fungsi PEGAR
Berikut beberapa fungsi PEGAR yang terbuat dari susunan karung geotextile (geobag) diantaranya:
1. Breakwater
Pemasangan PEGAR menggunakan Geobag, akan membantu mengurangi ketinggian gelombang, sehingga gelombang yang tinggi akan semakin melambat. Selain itu fungsi breakwater yaitu meredam gelombang, sehingga gelombang tersebut pecah, dikutip dari ebook Gramedia.
2. Pemecah Gelombang
Penggunaan Geobag yang tersusun dibibir pantai akan memecah gelombang laut sehingga energi semakin melemah.
2. Mengendapkan Sedimen
Tanah dan pasir atau sedimen yang dibawa gelombang akan tertahan mengendap di belakang PEGAR. Sehingga tidak akan hanyut terbawa oleh arus kedalam laut.
Deimikian informasi lengkap seputar teknologi PEGAR dengan menggunakan Geobag untuk pengendalian abrasi pantai.
Sebagai informasi, kami CV. Mutu Utama Geoteknik adalah produsen Geobag di Indonesia yang melayani pembuatan karung geotextile segala ukuran sesuai kebutuhan. Kami melayani pemesanan geobag dengan ukuran standar yaitu 2,45m dan lebar 1,45m atau sesuai pesanan.
Untuk informasi harga geobag, silahkan menghubungi kami melalui halaman kontak kami atau bisa langsung menghubungi via Whatsaap yang tercantum di halaman website kami.