Jenis dinding penahan tanah (Retaining Wall) terdiri dari beberapa type atau bentuk diantaranya Mengenal Gravity Wall, Pile Wall, Segmental Wall, Anchored Wall, Cantilever Wall, dan Diafragma Wall.
Sebelum mengetahui jenisnya, dikutip dari halaman Wikipedia dan Simantu Kementerian PUPR, Retaining wall atau dinding penahan tanah adalah Dinding penahan tanah merupakan struktur yang didesain untuk menahan tanah pada lereng yang secara alami tidak dapat bertahan (pada umumnya pada lereng curam, hampir vertikal, atau vertikal).
Fungsi retaining wall yaitu untuk menahan massa tanah agar tak bergerak, seperti pada tepi terasering atau galian. Dinding penahan tanah juga merupakan struktur yang didesain dan dibangun untuk menahan tekanan lateral tanah ketika terdapat perubahan elevasi tanah yang diinginkan dan melebihi sudut tenang tanah.
Untuk mengetahui berbagai jenis retaining wall, berikut informasi selengkapnya yang bisa menjadi referensi Anda.
1. Gravity Retaining Wall
Dikutip dari halaman Unitri Malang, Gravity retaining wall atau dinding gravitasi adalah jenis dinding penahan tanah dinding penahan yang dibuat dari beton tak bertulang atau pasangan batu.
Sedikit tulangan beton kadang-kadang diberikan pada permukaan dinding untuk mencegah retakan permukaan dinding akibat perubahan temperatur.
Keunggulan Dinding Gravitasi
Dinding gravitasi memiliki keunggulan yang dapat menahan beban struktural tanah yang tinggi. Pembangunan dinding gravitasi memiliki biaya yang ekonomis dibandingkan jenis lainnya.
2. Pile Retaining Wall
Pile retaining wall atau biasa juga dikenal dengan tiang turap adalah jenis retaining wall yang dibangun menggunakan sheet pile (turap / tiang pancang) untuk menahan tanah secara vertikal.
Jenis turap yang digunakan dalam pembuatan pile retaining wall ini diantaranya menggunakan steel sheet pile (turap baja), concrete sheet pile (turap beton bertulang) dan turap kayu.
Keunggulan Tiang Turap
Kelebihan dari tiang turap adalah dapat menahan beban lateral yang besar, sehingga dinding penahan tanah ini sangat cocok dibangun pada lokasi tanah yang membutuhkan penahan dengan kekuatan yang tinggi. Seperti area longsoran, tebing atau lereng, tanggul dan lainnya.
3. Segmental Retaining Wall
Segmental Retaining Wall (SRW) adalah jenis retaining wall atau penahan tanah yang dibangun menggunakan material precast beton atau batu alam yang disusun dengan keindahan dan berfungsi untuk menahan beban tanah dan tekanan air.
Pemasangan SRW juga akan lebih baik jika dikombinasikan menggunakan material geogrid dan geotextile pada struktur lapisan tanah yang dipadatkan, untuk menahan beban dan sistem drainase yang lebih baik.
Keunggulan Segmental Retaining Wall
Ada banyak keunggulan dari bangunan Segmental Retaining Wall diantaranya yaitu dapat menahan tekanan tanah yang besar, pemasangan cepat, perawatan mudah dan memiliki nilai estetika yang lebih bagus dari jenis lainnya.
Segmental Retaining Wall sangat cocok dibangun didalam kota maupun diluar kota, karena lebih ekonomis dan praktis dari jenis retaining wall lainnya.
4. Anchored Retaining Wall
Dikutip dari halaman Kementerian ESDM, Anchored retaining wall adalah salah satu jenis retaining wall dibangun menggunakan pengunci berupa mur dan baut untuk mengunci tekanan tanah (sistem anchor).
Penguncian tanah dengan baut ditanam ke dalam tanah dengan kemiringan atau sudut yang sudah ditentukan, kemudian diberi beban untuk membantu menahan beban tekanan tanah.
Keunggulan Dinding Sistem Anchor
Dinding sistem anchor memiliki banyak keunggulan dan kelebihan diantaranya dapat menahan tekanan dan beban yang sangat berat. Konstruksi sistem anchor juga memiliki kelebihan yang lebih ringan dari pada jenis lainnya, sehingga konstruksi penahan tanah ini cocok digunakan pada jenis atau lokasi tanah yang sulit dijangkau dengan sistem penahan lainnya.
5. Cantilever Retaining Wall
Dikutp dari halaman The Constructor, Cantilever Retaining Wall atau juga dikenal dengan dinding kantilever adalah salah satu jenis konstruksi penahan tanah yang dibangun dengan struktur balok dan tiang yang ditanam dalam tanah.
Keunggulan Dinding Kantilever
Penggunaan konstruksi dinding penahan ini lebih ringkas dibandingkan jenis konstruksi dinding lainnya. Konstruksi dinding kantilever banyak digunakan pada konstruksi sementara seperti pada proyek-proyek dengan struktur tanah kering.
6. Diaphragm Retaining Wall
Diapharagm retaining wall atau dinding diafragma adalah salah satu dinding penahan tanah yang sangat kaku dan kedap air.
Keuggulan Dinding Diafragma
Konstruksi dinding diagfragma sangat cocok dibangun didaerah perkotaan karena lebih hemat ruang dan waktu pengerjaan. Namun dari keunggulan tersebut, konstruksi penahan tersebut memiliki biaya yang lebih mahal dari jenis konstruksi penahan tanah lainnya.
Demikian beberapa rangkuman terkait macam – macam dinding penahan tanah (retaining wall) yang sudah banyak diterapkan diberbagai konstruksi teknik sipil di Indonesia.
Sebagai informasi kami CV. Mutu Utama Geoteknik merupakan perusahaan supplier dan jasa pemasangan beragam jenis material geosintetik yang juga banyak dibutuhkan dalam pembangunan konstruksi retaining wall. Material geosintetik digunakan untuk lapisan konstruksi tanah yang berfungsi untuk filtrasi, separasi, drainase, perkuatan dan stabilisasi tanah.
Untuk informasi dan konsultasi akan kebutuhan produk Geosintetik seperti geotextile, geogrid, geocell dan lainnya silahkan hubungi tim Marketing Engineering kami melalui halaman kontak kami via Telp, Whatsapp, Email maupun bisa datang langsung di kantor kami. Terima kasih